Jumat, 26 April 2013

Biting Your Lips ~ 4th ― Evil Become Angel



By: The Evil’s Hand

Main Cast: Cho Kyuhyun, Mark Dwaine (OC), Stephanie Lee (OC)
Genre: Romance
Length: parts
Rate: T
Summary: Kyuhyun akhirnya menikah karena kesalah-pahaman konyol. Apakah sang Evil diam saja menghadapi kenyataan…? Kehidupan Kyuhyun sudah banyak berubah, sekarang ia harus tinggal dengan makhluk yang selama ini ia anggap merepotkan, Kyuhyun sangat terganggu dengan Stephanie dan ia mencoba untuk lepas dari gadis itu… berhasilkah…?
        “hei apa kau benar-benar sakit?” suara Stephanie meninggi
        “kau tidak lihat?” tanya Kyuhyun balik
        “kalau begitu lepaskan aku, akan kubelikan obat untukmu” jawab Stephanie dengan wajah merah
        “kenapa? Aku tak pernah dipeluk seperti ini?” tanya Kyuhyun semakin mengeratkan pelukannya
        “cepat lepaskan aku setan” Stephanie mulai panik
        “kau berani sekali memanggilku seperti itu, aku ini 4 tahun lebih tua darimu kucing” Kyuhyun semakin mendekatkan kepalanya 

 
        “apa kau sudah mandi, bau sekali” Stephanie tetap berusaha melepaskan diri
        “kenapa? Kau mau memandikanku?” tangan Kyuhyun beralih ke kaki Stephanie
        “hei apa yang kau lakukan?” Stephanie tersentak
        “kau tidak ingat pesan eommaku? Dia ingin cucu” Kyuhyun semakin menggila
        “setan… ini namanya pemerkosaan” Stephanie menendang-nendang percuma
        “hahaha… kau pikir aku akan melakukannya? Tidak akan pernah” Kyuhyun tertawa sambil berguling-guling di kasurnya
        “dasar setan… kau jahat sekali” kata Stephanie yang akhirnya dilepaskan Kyuhyun
        “hahahahahahaha……. lihat penampilanmu, kalau ada orang lain yang melihatmu, maka kau dikira sebagai gadis yang akan diperkosa” Kyuhyun masih tertawa keras
        “aku mau tidur dulu, selamat tidur” Stephanie pergi begitu saja
        “YA… inikan masih siang, kau mau tidur siang ya…?” tanya Kyuhyun
Stephanie sama sekali tidak menjawab, bahkan menoleh pun tidak. Sekarang hatinya benar-benar dongkol
        “setan itu benar-benar mempermainkanku” umpat Stephanie dalam hati
***pukul 7 malam***
hari sudah malam, dan tidak ada satupun dari penghuni kamar ini yang bergeming, Stephanie masih tidur dan entah apa yang dilakukan Kyuhyun di dalam kamarnya. Namun karena merasa lapar akhirnya Stephanie terbangun.
        “ternyata sudah malam, lapar” Stephanie mengelus perutnya
        “setan itu tidak kelaparan?” Stephanie menuju dapur
        “apa dari tadi dia belum bangun juga?” Stephanie mulai khawatir
        “ah… bodo nanti kalau lapar pasti bangun, nerusin rajutan dulu deh” Stephanie mengambil keranjang merajutnya, dia sedang merajut syal
~1 jam kemudian~
        “huh setan itu bener-bener ya… padahal dari tadi pagi belum mandi” Stephanie menggerutu
        “awas ya, akan kuseret kau ke kamar mandi” Stephanie melangkah ke kamar
Stephanie mencoba unutk membangunkan setan tidur, namun dia sama sekali tidak menunjukkan respon yang berarti.
        “hei kau bau sekali kalau tidak mandi” Stephanie berteriak
        “kalau kau tidak bangun sekarang, aku akan menyeretmu” Stephanie menarik tangan Kyuhyun
        “ah… ada apa ini?” Stephanie kaget dan segera mencari ponsel Kyuhyun
        “halo Mark… kesini sekarang juga…!” Stephanie berseru pada Mark di telepon
***
Stephanie duduk di kursi samping UGD, tidak lama kemudian Mark datang membawa 2 gelas kopi dan makanan ringan. Lama mereka dalam diam…
        “apa yang terjadi?” tanya Stephanie
        “penyakit Kyuhyun kambuh lagi” jawab Mark singkat
        “apa dia sakit karena flu?” tanya Stephanie sambil menyesap kopinya
        “bukan, dia punya penyakit yang tidak toleran dengan suhu rendah” jawab Mark
        “berarti ini semua salahku” Stephanie menunduk
        “kenapa ini salahmu?”
        “err… ini karena… aku yang menyeretnya keluar dari kamar, dan hanya menyelimutinya dengan jaket” nada Stephanie menyesal
        “kenapa kau sampai menyeretnya keluar?” Mark masih tidak mengerti
        “karena aku sendiri alergi dingin, aku langsung kena flu berat kalau dingin” nada Stephanie mengecil
        “ah dokter apa Kyuhyun baik-baik saja?” Mark dan Stephanie berdiri menghampiri dokter yang baru saja keluar
        “dia sudah melewati masa kritis, sekarang kondisinya membaik” jawab dokter sambil tersenyum
        “disini siapa keluarganya?” tanya sang dokter
        “saya istrinya” jawab Stephanie reflek, sontak dia langsung menutup mulutnya
        “ah baiklah, silahkan jaga suami anda baik-baik” dokter itupun pergi
        “aduh… apa yang baru kukatakan?” Stephanie memukul-mukul kepalanya, mertapi ketololan yang datang pada saat yang tak tepat
        “hahaha…. anggap saja itu tanggung jawabmu karena membuatnya sakit” Mark mengajak Stephanie masuk
        “ah… baiklah” Stephanie menurut
Didalam ruang perawatan VIP itu Kyuhyun terbaring dengan berbagai selang penunjang, kalau dilihat-lihat dia sama sekali berbeda dengan Kyuhyun yang biasanya. Dia begitu tenang dalam tidurnya, biasanya dia tidurpun tidak tenang
        “oh… kau sudah sadar?” Mark kaget melihat Kyuhyun membuka matanya
        “aku diruang VIP ya…? Berapa bayarnya?” tanya Kyuhyun berjengit
        “lama-lama kau bisa kubunuh jika tetep pelit, dasar bodoh, kau hampir mati tau” Mark tidak tahan
        “dimana kucing sialan itu?” tanya Kyuhyun
        “aku disini” jawab Stephanie lirih
        “apa kau sudah mematikan lampu apartment? Nanti listriknya mahal lho…” kata Kyuhyun
JTAAAAK…!
        “hei…! Bisa-bisanya kau memukul orang sakit?” Kyuhyun mengusap-usap jidatnya
        “kau itu dari dulu udah sakit, sakit pelit…” suara Mark meninggi
        “kau itu membuatku jantungan, aku hampir kehilangan teman, bodoh…” umpat Mark
        “salahkan saja kucing itu…” tunjuk Kyuhyun pada Stephanie
        “kau itu seharusnya berterima kasih padanya, kalau bukan karena dia, kau bisa mati kedinginan boss” bela Mark
        “setan maafkan aku” kata Stephanie dengan nada nyaris mencicit
        “sudah kukatakan kalau kau harus tidur diluar, kau kan kucing jadi bulumu tebal” kata Kyuhun ketus
        “aku tidak tahu kalau kau bisa saja sakit kalau dingin” Stephanie memohon maaf
        “ah sudahlah… kau istirahat saja, aku yang akan mengurus administrasi, akan kuambilkan uang dari rekeningmu boss” kata Mark sambil keluar
        “Mark tunggu… biar aku saja yang membayar, tolong ambilkan uang dari rekeningku saja”  kata Stephanie diluar ruangan
        “oke… tolong jaga Kyuhyun ya…” Mark melambai
        “baik…” Stephanie membungkuk
Lama sekali Mark tidak kembali, hari sudah larut dan Stephanie sangat lelah. Sehingga Stephanie tertidur di samping ranjang Kyuhyun, berbeda dengan Kyuhyun yang tetap terjaga. Dia terus kepikiran sama lampu apartmentnya (kayak tuan Crab)

***di apartment Kyuhyun***
Hari ini Kyuhyun sudah diperbolehkan untuk pulang dan menjalani rawat jalan. Walau begitu Kyuhyun belum bisa masuk kerja karena belum diperbolehkan. Sekarang keadaanya lebih gassswat lagi…. Stephanie dan Kyuhyun sama-sama nggak boleh kedinginan, kebetulannya ( yang sudah dirancang sama author) lagi kamar Cuma 1 (S-A-T-U). Mereka langsung terjangkit wabah epidemi G-A-L-A-U
        “oke berhubung nggak ada yang bisa tidur diluar, kita mau nggak mau harus tidur disini” Stephanie angkat beban (maksudnya angkat bicara)
        “terserah” Kyuhyun udah nangkring di pinggir kasur
        “untuk menghindari hal-hal yang terkutuk, ada beberapa syarat yang harus dipatuhi” Stephanie menyodorkan kertas perjanjian lengkap dengan materai 6.000
        “terserah” Kyuhyun mulai mengangkat kakinya ke atas kasur
        “semua bantal harus ditumpuk diantara kita, pakek selimut sendiri-sendiri, kalau sampai menyentuh denda 5 dollar, berusaha merubuhkan benteng denda 10 dollar, masuk ke wilayah orang lain denda 20 dollar” nada Stephanie berapi-api
        “terserah…” Kyuhyun udah siap tidur sambil menutupi mukanya dengan selimut
        “YA…. Kau belum pakai piyamamu” Stephanie
        “ah…. Masak sih…” kepala Kyuhyun nyembul dari dalam selimut
        “sini aku bantuin” Stephanie langsung mencari piyama Kyuhyun
Stephanie membantu Kyuhyun ganti pakaian (yang jelas nggak ikut nglepas baju) atas dasar kemanusiaan sekalian sebagai permohonan maaf. Pada setan yang sudah dia buat sakit. Setelah diperhatikan, Stephanie baru sadar kalau untuk ukuran cowok, Kyuhyun itu termasuk sangat bersih. Badannya bersih dan mulus, nggak sengaja Stephanie menyentuh punggung Kyuhyun, dan ternyata masih panas.
        “badannya masih panas banget” batin Stephanie
        “hei…. Kau kenapa? terpesona padaku” Kyuhyun menghadapkan tubuhnya yang telanjang dada pada Stephanie
        “apa sakitmu belum membaik?” Stephanie melawan egonya untuk berlari  (ketakutan)
        “lupakan… aku mau tidur” Kyuhyun melompat kedalam selimut
~5 menit berlalu~
Tetep aja Stephanie nggak bisa tidur, rasanya aneh tidur seranjang dengan cowok. Padahal ini bukan pertama kalinya Stephanie tidur dengan Kyuhyun (waktu malam pertama yang nggak jelas itu). Meski kesan pertamanya jelek banget, namun ternyata namja ini punya sisi lemah, tiba-tiba telintas di otak Stephanie wajah setan itu. Dengan reflek yang manusiawi, Stephanie mau muntah. Dia langsung menutupi wajahnya dengan selimut (berharap wajah setan itu hilang) namun justru semakin jelas. Stephanie menepuk-nepuk kasur dengan keras.
        “bisa diam nggak….?” Suara Kyuhyun lirih
        “eh… belum tidur…?” Stephanie kaget
        “bagaimana bisa tidur…? Sedang disampingku berisik sekali”
        “aku mau tanya sesuatu padamu…” nada Stephanie hati-hati
        “1 pertanyaan 30 dollar” jawab Kyuhyun enteng
        “terserah…! Apa kau benar-benar belum pernah punya pacar?”
        “nggak” nada Kyuhyun ketus
        “apa kau juga tidak pernah menyukai seseorang?”
        “pernah” jawaban Kyuhyun mengagetkan
        “serius…? Bagaimana dia?” Stephanie makin penasaran
        “aku menyukai kinerjanya, karena ide cemerlangnya aku bisa memenangkan tender dengan broker-broker sainganku, dia staf dari divisi pengembangan, namanya John”
        “aduh bukan itu yang kumaksud… maksudku seseorang yang kau cintai bodoh…” Stephanie jadi jengkel
        “nggak ada”
        “kenapa?”
        “repot”
        “maksudnya…?”
        “ya kayak gini… cewek banyak maunya, banyak nanya, ngrepotin, manja, siapa yang betah hidup sama makhluk kayak gitu?” Kyuhyun sadis
        “tapi kan cewek itu pelengkap cowok, coba deh kamu bayangin kalau dunia tanpa cewek, pasti jadinya jorok banget. Trus kalo nggak ada cewek, pasti umat manusia akan punah”
H-E-N-I-N-G--L-A-M-A--S-E-K-A-L-I…………
        “kamu udah tidur…?” Stephanie melongok ke atas benteng
(Kyuhyun udah tidur pulas)
Stephanie baru sadar kalau bulu mata Kyuhyun lumayan panjang, alisnya lebat, dan pipinya cekung dengan bibir yang lucu. Wajahnya mulus, bahkan tidak ada satu jerawat pun yang dengan pede tumbuh. Beberapa detik Stephanie dalam keheranan, dan sadar kalau Kyuhyun itu ternyata TAMPAN.
***paginya***
Semua kegiatan berjalan seperti biasa, hanya saja Kyuhyun tidak masuk hari ini. Sedang Stephanie punya tugas ngerawat Kyuhyun jadi juga tidak masuk kerja.
        “hah bosan juga...” Batin Stephanie sambil memasak
        “apa kau sudah sehat…?” tanyanya pada Kyuhyun
        “bukan urusanmu…” Kyuhyun tidak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari meja gambar
        “aku mau memberi tahumu sesuatu…” Stephanie mendekati meja gambar
        “katakanlah” nada Kyuhyun mengisyaratkan masa-bodoh
        “kau tahu kalau eommamu menginginkan cucu dari kita kan…” Stephanie tersenyum
        “lalu…?” Kyuhyun mengernyitkan dahi (masih menggambar)
        “Kyuhyun….” Stephanie sengaja memotong perkataannya
        “lebih baik kau pergi saja kalau hanya menggangguku” kyu sangat konsentrasi dengan desainnya yang baru
        “aku hamil….” Kata Stephanie cepat
SREEEEEEEEEEEETTTTTTTTT…..! (dengan tololnya mencoret desain sendiri)
(Kyuhyun melepas kacamata)
        “MWO…..!” Kyuhyun melangkah mendekati Stephanie
        “hei…ke…kenapa?” Stephanie mencoba menjauhi Kyuhyun
        “apa kamu yakin…?” mata kyu menajam, mencoba mencari celah kebohongan dari mata Stephanie
Langkah Kyuhyun semakin mendekati Stephanie, mendesak gadis itu semakin merapat ke dinding. Dia letakkan kedua tangannya ke dinding, membentuk sangkar yang tidak akan pernah bisa ditembus Stephanie. Mendekatkan wajahnya hingga Kyuhyun bisa merasakan helaan napas ketakutan mangsanya.
        “aku yakin” Stephanie menghindari tatapan Kyuhyun
        “apa kau ingat sejak kapan kau tahu kau hamil?”
        “baru tadi pagi… kenapa?”
        “aku tak yakin dengan ini, tapi jaga kandunganmu dengan baik” Kyuhyun kembali menggambar ulang
Stephanie tambah nggak ngerti dengan ada yang baru dia dengar, tak ada cacian, sangkalan. Ada apa dengan setan ini? Bodo amat!. Stephanie kembali membuat sarapan, hari ini menunya salmon bakar, spaghetti Bolognese, semua sudah selesai tinggal membuat roti mentega yang menurut Kyuhyun tidak boleh sekalipun ketinggalan dalam sarapannya. Setelah selesai, Stephanie menata dengan apik hidangan itu, anehnya, tanpa disuruh, Kyuhyun serta merta duduk dan menyantap sarapannya.
Ikan salmon yang dibakar tanpa menghilangkan tekstur asli, berpadu dengan rempah-rempah yang bertaburan, serta harumnya butter, mampu meluluhkan hati siapapun. Kyuhyun?
        “dagingnya kurang matang, amisnya masih sangat terasa”
Mungkin spaghetti Bolognese sudah biasa tersedia di outlet makanan cepat saji, namun Stephanie tidak mau menghidangkan sesuatu yang biasa, dia sengaja menambahkan rempah sebagai bumbu tambahan, rasanya seperti makan masakan Eropa tapi berasa eksotika khas Asia. Kyuhyun?
        “ini spaghetti, atau kare India? Rempah yang terlalu tajam justru merusak rasa asli”
Roti mentega yang tak pernah absen dari meja sarapan pun hari ini tak luput dari eksperimen rempah Stephanie. Dia menambahkan cincangan bawang putih. Kyuhyun?
        Kyuhyun meletakkan roti dengan satu gigitan “hari apa-apaan sih kamu? Hamil membuatmu bersemangat mencekokiku dengan makanan ber-rempah?”
Stephanie hanya menatap pasrah makanan itu.
        “aku pergi ke kantor dulu”
        “lho… bukannya kau sakit…?”
        “hah… disini udaranya menyesakkan”
        “eh… apa maksud―
        “aku pergi”
Meski udara dingin, wajahnya terasa terbakar. AC mobil tak banyak membantu, rasanya panas sekali…
        “ARGH….. apa yang sudah kulakukan…! Aku yakin pasti ingat kalau memang benar. Tapi kenapa aku tidak ingat sama sekali. Padahal…. Pa.. Padahal  gadis itu sama sekali bukan tipe ku….,”
Hingga mendekati kantor, Kyuhyun masih belum bisa menata pikirannya, dia bahkan mengecek apakah ada perubahan yang terjadi pada tubuhnya… (-_-“)
        “boss selamat pagi… eh…? Kenapa ke kantor…? Bukannya kau sakit..?”
        “Mark…! Kau tahu apa ada perubahan…?”
        “perubahan apa…? neraca atau jadwal?”
        “um…. Apa kau sudah melakukan “itu” dengan Jill?”
        “i…i-itu apa..?”
        “Ahhh… apa aku harus bicara dengan gamblang…? Kumohon Mark katakan saja”
        “uh… well… kami belum melakukan-nya, jangan-jangan kau…..”
        “apa….? pikir dulu sebelum bicara, ah lupakan… antar Latte ekstra krim seperti biasa, jangan ganggu aku apapun yang terjadi. Deadline untuk 2 hari kedepan harus selesai hari ini… mengerti!”
        “mengerti…!”
Mark berpikir kalau Kyuhyun selalu bisa memaksakan kehendaknya tanpa seorangpun menolak, tipe diktator sadis yang menyedihkan.
***sementara itu***
Stephanie yang kebosanan berinisiatif untuk mencoba membuka komputer kerja Kyuhyun.
        “wah… kalau dilihat-lihat perkembangan selama empat tahun sangat mengejutkan, aku jarang menemui perkembangan perusahaan seperti ini. Woah… ada poto peresmian unit baru, dia bersalaman dengan laki-laki yang cukup umur, mungkin 40-an atau lebih. Hah… membosankan”
Berhubung hari ini ia terlanjur mengajukan cuti, ia mendapat ide untuk belanja.
        “benar-benar ya… ruangan ini sama sekali tidak hidup, apa laki-laki itu tidak punya selera seni sama sekali? Menyedihkan. Mungkin dengan sedikit sentuhan tangan ajaibku, ruang ini akan layak huni. Duh… tapi budget-ku sepertinya akan terkuras, akhir-akhir ini aku terlalu banyak belanja…. Ah akan kubuat setan itu mengganti biayanya…”
Berbekal trench coat beige keluaran Burberry, Stephanie pergi menuju Depertment Store terdekat berharap dapat menemukan pernak-pernik bagus untuk ‘gua troll’.
        “permisi, berhubung aku tidak tahu sama sekali desain interior, menurutmu apa yang cocok untuk ruangan yang seperti ini?” Stephanie mencoba berkonsultasi dengan pemilik dealer furniture
        “wah nona ruangan ini sudah sangat mewah, apa ini apartment-mu?”
        “eh… bukan ini milik sepupuku…, bagaimana? Apa kau bisa membantu?”
        “aku kenal apartment tipe ini, seorang pemuda Asia yang merancang bangunan ini, aku kenal beberapa orang yang membeli unit-nya”
        “err… dan salah satunya sepupuku…” Stephanie mencoba tersenyum meski dia sedikit terkejut, ternyata laki-laki ‘itu’ cukup populer di kota sebesar ini.
        “desainnya sangat maskulin dan dingin meskipun tak meninggalkan kesan hangat, desain minimalis modern dengan warna dominasi abu-abu dan silver, lagipula kau ingin membuat ruangan ini seperti apa nona?”
        “hmmm~ mungkin sedikit cute dan lebih hangat lagi” Stephanie menjawab asal
Setelah beberapa jam berkutat dengan berbagai macam pernak-pernik mulai dari tirai, lampu, permadani, bahkan dia sempat berpikir untuk mengganti sofa kulit hitam milik Kyuhyun dengan sofa warna ­broken-white, tapi setelah ia pikir ulang, sepertinya lebih bijak membiarkan sofa itu karena mungkin Kyuhyun akan benar-benar membunuhnya jika tahu sofa dari Perancis-nya hilang.
          “tolong kirimkan ke alamat ini, titipkan saja ke bagian resepsionis, mereka sudah kuhubungi” Stephanie menuntaskan pembayarannya. Setelah selesai dengan urusan furniture, dia berencana belanja untuk makan malam.
        “masak apa ya… tadi pagi dia cerewet sekali… lihat saja kau… nanti malam kau akan kekenyangan. Mungkin Steak tenderloin cocok untuk mulut yang seenaknya itu”
Sambil membawa tas belanjaan Stephanie mencoba mencari taksi, hatinya dongkol sekali karena kalau hujan deras begini agak sulit mencari taksi, apalagi sekarang belanjaannya juga ikut basah.
        “kenapa jalanan sepi sekali… aneh… apa sebaiknya aku telpon kyu untuk menjemputku…?” tiba-tiba terbersit begitu saja, air hujan membantunya tersadar dari ‘khayalan’ yang tak akan pernah terwujud, karena Kyuhyun pasti akan langsung membunuhnya.
        “ah… menyebalkan sekali set―”
Sebuah tangan kekar membekap mulut dan hidungnya menggunakan sapu tangan, Stephanie berusaha berontak, tapi tenaganya kalah jauh. Tas belanjanya jatuh seiringan dengan jatuhnya kesadaran Stephanie, dia pingsan. Di hadapan mereka berhenti sebuah mobil dan seketika itu tubuh lemas Stephanie di masukkan dan dibawa melaju menembus hujan yang semakin deras menjauhi hiruk pikuk New York.
***
Butir-butir hujan yang dengan keras mengetuk-ngetuk kaca jendela di kantornya, sama sekali tak membuat Kyuhyun kehilangan konsentrasi dalam memeriksa neraca bulanan yang semakin menunjukkan perkembangan positif, Kyuhyun sangat menghindari pertumbuhan negatif dalam perusahaannya, meski harus membuatnya tidur di kantor. Ponselnya berdering…
        “halo… Cho Kyuhyun disini, bicaralah…”
        “kami mendapatkan apa yang kau miliki, jika kau ingin mendapatkannya kembali, datanglah ke alamat ini sendiri, jangan lupa bawa surat perjanjian tender yang baru”
        “he…? Apa yang kau bicarakan…?”
        “kami menyandera kekasihmu dalam perjalanannya, sepertinya dia belanja untuk makan malam kalian… datanglah sendiri, atau dia mati”
        “huh…! Kau pikir aku ini siapa? Aku bukan pahlawan, kau tahu…? Gadis itu milikmu, lupakan surat tender. Bye…”
Tut… tut… tut…
Kyuhyun melempar ponselnya ke meja, entah mengapa dadanya sangat sesak, bernapaspun sulit dan sakit. Lalu dia ambil kembali ponselnya, dan menelpon nomor yang tadi menelponnya
        “aku berubah pikiran… aku akan kesana, kau sentuh gadis itu sehelai rambut saja… kau mati…”
Kyuhyun langsung meraih coat, koper dan kunci mobil. Dengan setengah berlari dia menuju basement. Mark yang tahu langsung mengejar
        “boss kau mau kemana?”
        “diamlah, aku tiba-tiba ada urusan mendadak, kau tidak usah ikut. Urusan kantor kuserahkan padamu dan wakil direktur, tak usah khawatir. Aku pergi. Bye…”
Range Rover putih itu  meluncur menembus derasnya hujan menuju pinggiran kota. Pikiran Kyuhyun sekarang benar-benar kalut, kejadian barusan benar-benar menguras otak Kyuhyun. Sekarang surat perjanjian tender yang susah payah ia dapatkan, sedang dalam perjalanan untuk dilepaskan, Kyuhyun sendiri masih heran kenapa dia justru menerima tawaran penyandera itu. Apapun itu yang membuat Kyuhyun mengambil keputusan, hatinya berkata bahwa keputusannya benar. Seperti ada sesuatu yang memantapkan hatinya.
***
Entah sudah berapa lama Stephanie pingsan, sedikit demi sedikit kesadarannya pulih, pandangannya kabur tapi telinganya sayup-sayup mendengar percakapan di dekatnya
        “kau yakin kau tidak salah tangkap?”
        “aku yakin tidak salah, aku pernah melihat gadis ini keluar dari apartment bersama Cho, dan mereka juga pulang bersama masuk apartment itu lagi”
        “bagaimana dengan Cho?”
        “aku tak tahu apa sebenarnya hubungan gadis ini dengan Cho, awalnya ia sama sekali mengabaikan ancamanku, tapi kemudian dia menerima tawaranku, bahkan jika dilihat dari nada bicaranya, ia dalam keadaan sangat marah. Aku yakin sebentar lagi dia akan menyerahkan semuanya”
        apa..? Kyuhyun dalam perjalanan kemari…? Bagaimana mungkin dia bisa melawan orang-orang ini, mereka terlihat seperti preman. Dasar setan bodoh, seharusnya dia abaikan saja tawaran itu Stephanie membatin sambil menahan sakit yang kian menyayat pergelangan tangannya, tali itu hampir menyobek kulit Stephanie. Kepalanya masih pusing, efek sisa obat bius. Sebuah plester besar menghalanginya untuk berteriak. Meski begitu penglihatannya sudah kembali ke level jelas, dia dapat melihat 7 orang, salah satunya memakai setelan yang tak luput dari ingatan Stephanie adalah setelan mahal yang tak mungkin bisa dibeli orang berpendapatan rata-rata. Stephanie mencoba meneliti apapun yang bisa membuatnya mengenali laki-laki itu, sebelum dia mendekati Stephanie dan mengulurkan tangannya mengangkat dagu Stephanie.
        “sepertinya Cho memiliki selera aneh dalam memilih gadis, seingatku dia bisa saja mendapatkan seorang supermodel hanya dengan berpakaian piyama. Hahahaha… apa sebenarnya yang membuatmu memiliki nilai lebih, hingga seorang Cho Kyuhyun rela menyerahkan Megaproyek prestisius demi gadis aneh”
Stephanie ingin berontak, tapi yang bisa dia lakukan hanya memalingkan wajahnya. Kakinya menendang tulang kering laki-laki itu cukup keras hingga membuatnya terhuyung menjauh.
        “sepertinya kau memang gadis yang kuat, mungkin juga kepribadiannya. Kalian…! Ikat kakinya, gadis kecil ini ternyata cukup berbahaya. Kalian sudah tahu yang harus kalian lakukan kalau pahlawan kita datang, sambut dia dengan hangat” laki-laki itu berjalan menjauh dan hilang dalam kegelapan malam.
Stephanie tetap berusaha apapun yang dia bisa, pergelangannya mulai berdarah, lukanya semakin dalam karena Stephanie terus menggerak-gerakkan tangannya, berusaha membuat celah. Diluar terdengar bunyi klakson yang amat familiar bagi Stephanie, Kyuhyun disini…!
        “ah… pahlawan kita datang”
        “apa yang kalian inginkan… kupikir akan sangat merugikan jika membuat gadis itu sebagai jaminan, apa kalian tidak berpikir kalau saja aku tak datang, dia sama sekali bukan harga yang pantas untuk kertas-kertas ini” Kyuhyun mengacungkan koper hitam yang ada ditangannya
        “kau ini bicara apa…? buktinya kau sekarang ada disini bersama kami, mungkin saja kau baru saja menangis di dalam mobilmu. Serahkan surat-surat itu, dan tanda tangani perjanjian pemindah-tanganan proyek pembangunan” salah seorang pria menyodorkan selembar kertas
        “atau apa..?” Kyuhyun sama sekali tidak bergeming
Kyu jangan lakukan itu, biarkan saja aku disini, polisi pasti akan datang menjemputku kalau kau melapor, tapi kenapa kau datang sendiri. Dasar setan bodoh…. Air mata Stephanie meleleh begitu saja.
CRAK…!
        “atau kepala istrimu meledak” pistol dalam keadaan terkokang menempel di pelipis Stephanie yang dari tadi terus meronta-ronta.
        “hey kucing… jangan cengeng. Kau pikir aku melakukannya dengan cuma-cuma? Kau akan mendapat hukuman nanti” Kyuhyun menyerahkan koper dan mengambil kertas yang disodorkan.
Kumohon… itu sangat penting bagimu. Kenapa..? demi aku…? Jangan…! Ah… talinya terlepas. Tunggu.. pistolnya masih menempel di kepalaku, apa yang harus kulakukan…? Stephanie melepas tali dari pergelangan tangannya dan dengan hati-hati melepas plester dari mulutnya saat laki-laki disampingnya sibuk memperhatikan Kyuhyun.
        “JANGAN KAU LAKUKAN…..!” Stephanie berari kearash Kyuhyun yang hampir membuka tutup pulpennya. Kyuhyun terkejut dan mengantongi lagi pulpennya. Tanpa Stephanie sadari pistol meledak dibelakangnya.
DOR…!
        “bodoh apa yang kau lakukan? Kenapa meleset…?” laki-laki yang membawa koper mengumpat dan lari diikuti anak buahnya
        “KYU….! Kyu apa yang kau lakukan…?” Stephanie histeris memeluk Kyuhyun, saat peluru meledak Stephanie tidak sadar, namun Kyuhyun tahu langsung memeluk Stephanie dan menghadapkan punggungnya kearah penembak, Kyuhyun melindung Stephanie.
        “kucing… tenanglah… kau tidak apa-apa?” Kyuhyun roboh
        “kau ini bodoh atau apa…? suratnya…” Stephanie mulai menangis
        “biarkan mereka… URGH….!”
        “kau berdarah…”



0 comments:

Posting Komentar

 

Template by Suck my Lolly