Jumat, 11 Januari 2013

Reverie―do you believe in fate?




a fanfic by octofish_B

Genre  : Romance
Cast     : Jung Nara (OC), Cho Kyuhyun/Marcus Cho
Length : Ficlet
_________________________________________________________________________________

Nara mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan. Membiasakan kilatan dari berkas-berkas cahaya menyilaukan yang menjadi pemisah antara alam mimpi dan kenyataan. Selimutnya melorot sampai ke dada saat ia kembali duduk di ranjangnya. Tangannya kemudian mengusap-usap pelan pipinya yang sedikit chubby. Tak butuh waktu lama untuk Nara mengumpulkan semua kesadarannya, karena tiba-tiba saja gadis berambut coklat sebahu itu tampak terkejut, menyadari suatu hal. Matanya membulat sempurna, dan sesaat kemudian mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kamarnya yang didominasi warna favoritnya, putih. Ia lalu menenggelamkan kepalanya di bantal soft-pink miliknya, sebelum mulut gadis itu mendesis penuh sesal. “Aish, babo. Ternyata cuma mimpi ya?”, tak lama kemudian ia memukul pelan kepalanya sendiri disusul dengan kekehan lirih.

Semenit yang lalu, Nara masih mendapati dirinya sedang berdiri di tengah-tengah sebuah hall megah yang dihiasi lampu-lampu kristal menakjubkan, juga beberapa kuntum bunga yang diletakkan di space-space tertentu. Dengan gaun sederhana namun elegan berwarna turquoise yang dipadu dengan necklace serupa batuan ruby, gadis itu menikmati segala kemewahan yang tercipta. Sempat ia membatin, apakah dirinya sedang dibawah pengaruh sihir ibu peri, sehingga ia ditakdirkan berada di sebuah pesta dan bernasib sama seperti Cinderella? Namun perlahan senyum takjub di wajah Nara memudar. Ketakutan mulai menyelimuti pikirannya, ketika ia menyadari begitu banyak orang di ruangan itu. Dan sungguh, tak ada satupun yang tampak familiar baginya. Manusia-manusia tampan dan cantik, gaun mewah, pesta, serta keseluruhan tempat itu begitu asing dan kenyataan itu seakan mencekik lehernya. Tiba-tiba saja ia merasakan ketakutan yang luar biasa.

Can I help you, milady?”, sebentuk tangan terulur di hadapannya, sementara gadis itu masih berjuang melawan pikirannya sendiri. Sosok berbadan tinggi itu masih tampak kabur di mata Nara. Meskipun begitu, ia tak berniat untuk beranjak dari posisinya. “Hold my hand. Or you gonna regret”, tukasnya. Detik selanjutnya, Nara pun memilih untuk meletakkan tangannya  di atas tangan sosok itu. Segurat senyum manis pun melengkung di wajah namja pemilik mata azure itu. Ya, kini Nara dapat melihat wujud namja yang berada di hadapannya. Dan ia bersumpah bahwa rahang tegas itu ternyata membingkai wajah paling tampan yang pernah ia lihat. Maka seiring jemari Nara yang digenggam erat oleh tangan halus itu, semakin ia yakin bahwa namja itulah satu-satunya pemberi rasa aman bagi dirinya. Entah, atau memang kenyataan yang membuat Nara terperangkap dalam pesonanya.

“Maaf, apakah aku mengenalmu?”, Nara memutuskan untuk bertanya. Ia yakin dengan setelan mahal berwarna dark-grey yang melekat di tubuh namja itu, yeoja manapun pasti akan tergila-gila dibuatnya. “Namaku Marcus Cho. Hmm, seharusnya kau mengenaliku. Ketahuilah bahwa aku mengenalmu dengan sangat baik, Mrs. Jung”, lagi-lagi ia menarik sudut bibirnya. Arti dari sebuah kesempurnaan, batin Nara. Beberapa detik mereka saling melempar pandangan penuh arti, hingga Nara terkesiap dan buru-buru menarik tangannya yang sedari tadi digenggam oleh Marcus. Nara menunduk dengan gugup, berusaha menutupi pipinya yang semburat kemerahan. Ia  pun menyadari bahwa kehadiran Marcus, seketika membuatnya lupa akan rasa takut yang ia alami.

“B-baiklah Mr. Cho, aku masih tidak mengerti. Siapa sebenarnya dirimu? Bagaimana kau bisa mengenalku? Dan.. ‘dengan sangat baik’?”, Nara memberikan tatapan penuh tanya. Marcus mengambil satu langkah untuk menghilangkan jarak antara dirinya dan Nara. Hingga wajah gadis itu pun berhadapan langsung dengan dadanya yang bidang. Dengan serta merta Marcus menyentil dahi Nara yang tertutupi anak poni. “Bagaimana bisa kau tidak mengenaliku? Padahal kau dan aku, memang ditakdirkan untuk bersama..”,
Dan saat itu juga ia terbangun dari mimpi indahnya. Sungguh. Nara bersedia melakukan apapun untuk kembali. Hingga sesuatu yang membuatnya tak kalah terkejut, adalah ketika jam beker berbentuk polar bear miliknya menunjukkan angka sembilan. Sebentar lagi kelas Han seongsangnim dimulai, dan sudah pasti dia harus menerima akibat keterlambatannya. “Jung Nara..”, suara pria separuh baya itu terdengar menggema di seisi ruang kelas. “Aku memaafkanmu karena ini keterlambatanmu yang pertama. Tapi jangan berharap mendapat nilai A jika kau mengulanginya lagi, arrasseo?”, ujarnya lembut meski tak mengurangi kesan tegas yang selama ini ditunjukkan pada murid-muridnya di kelas seni kontemporer, Universitas Kyunghee. “Arrasseo..”, Nara pun mengangguk lemah sembari melangkah ke tempat duduknya. Dihelanya napas berat. Hari ini cukup banyak hal-hal tak terduga dan membuatnya terkejut. Dalam hati ia penasaran, hal-hal mengejutkan apa lagi yang akan terjadi padanya setelah ini?

“Oh iya, Jung Nara!”, gadis itu mendongakkan kepala ketika mendengar namanya disebut lagi oleh Han seongsangnim. “N-ne?”, “Tadi kau melewatkan pidato perkenalan murid baru di kelas kita. Nah, namja yang ada disebelahmu... Namanya Cho Kyuhyun. Kau pasti mengenalinya”, terang Han seongsangnim. Seketika Nara pun menoleh ke sisi kanannya. Benar saja, ia baru menyadari kalau ada murid baru disini. Namun jantungnya serasa berhenti berdetak ketika murid baru itu juga menoleh dengan setengah memiringkan kepalanya. Wajah ini, tampak tak asing lagi bagi Nara. “K-kau?..”, belum sempat Nara terlepas dari wajah bingungnya, namja itu mengangkat tangannya, menyentil dahi Nara yang tertutup anak poni. “Ya! Bagaimana bisa kau tidak mengenaliku?! Aku ini selebriti terkenal, babo”, namja itu membuang muka. Namun seketika senyum membias samar di wajah Nara, saat pandangannya menangkap tulisan yang terukir di gelang silver, yang melingkar di tangan namja itu. MARCUS.
Nara kemudian bergumam lirih, lebih pada dirinya sendiri, “Entahlah, atau mungkin kau dan aku memang ditakdirkan untuk bersama, Mr. Cho?”.



END.

0 comments:

Posting Komentar

 

Template by Suck my Lolly